Harga Emas Antam 23 Oktober, Turun Jadi 1,007 Juta Pergram 

Harga Emas Antam 23 Oktober, Turun Jadi 1,007 Juta Pergram 

CELOTEH RIAU---Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp1,007 juta per gram pada Jumat (23/10). Harga emas Antam terpantau turun Rp4.000 dari sebelumnya  Rp1,011 juta per gram pada Kamis (22/10).

Serupa, harga pembelian kembali (buyback) juga turun Rp6.000, dari Rp905 ribu menjadi Rp899 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp535 ribu, 2 gram Rp1,95 juta, 3 gram Rp2,9 juta, 5 gram Rp4,81 juta, 10 gram Rp9,56 juta, 25 gram Rp23,78 juta, dan 50 gram Rp47,49 juta.


Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp94,91 juta, 250 gram Rp237,01 juta, 500 gram Rp473,82 juta, dan 1 kilogram Rp947,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX naik 0,02 persen menjadi US$1.905 per troy ons. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot berkurang 0,08 persen ke US$1.902,6 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan belum disepakatinya stimulus fiskal AS memberikan sentimen negatif ke harga emas.


Selain perbedaan pendapat antara kongres dengan pemerintah AS juga tidak menemui kesepakatan dengan senat.

"Ini mendorong penguatan dolar AS dan harga emas tertekan turun," ujarnya.

Ia menuturkan pasar masih menunggu hasil kelanjutan negosiasi hari ini. Selain sentimen stimulus AS, perbaikan data klaim tunjangan pengangguran mingguan dan kenaikan penjualan rumah turut mendorong penguatan dolar AS.

Data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS turun 55 ribu menjadi 787 ribu pekan lalu. Oleh sebab itu, ia memprediksi harga emas bergerak di kisaran US$1.890 hingga US$1.920 per troy ons.

"Data yang bagus ini turut mendorong penguatan dolar AS," ucapnya.

 

 

Berita Lainnya

Index